He’s Our King Bee


 chapter2

2

Kenyataan yang Pahit

#Masih di Kamar Jean-Jimmy 08;00 pagi~

Jeanyang terbangun terasa berat membuka kelopak matanya, entah kenapa, sangat tak biasa sekali padahal, dilihatnya sang suami yang masih memeluknya di dadanya, begitu terkantuk hingga belum terjaga, tapi, kenapa wajah Jim sembab, apa yang terjadi sebenarnya semalam??? ini semakin membuat Jean bingung, apalah dikata, memang benar kehamilannya ini semakin membuatnya aneh, akhir-akhir ini, maka tak heran kalau Jim selalu mengkhawatirkannya bahkan tak mengijinkan Jean untuk bekerja ke luar, di kantor Bayway Airport, meski jabatan Jean, yang atasan Pramugari itu, sebagai Mrs. Jean, ketua pemandu para trainer yang akan menjadi pramugari,, baru, tentunya, Jean yang sekarang menjadi seorang wanita yang pelupa,, bahkan untuk urusan makan saja sering dirinya wanita lupa, bagaimana tidak membuat Jim makin bingung???

“hhhhhh,,hhhzzz,,,” terdengar suara dengkuran dari Jim suaminya yang tampak kelelahan itu mulanya membuat Jean kasihan untuk membangunkannya, aduh,, bagaimana tapi kalau Jim telat ke kantor, digesernya Jim,, yang tangannya masih menggenggam pergelangan tangan Jean.. yang satunya juga masih melingkar di pundak Jean, juga berusaha menjauhkan dagu Jim yang berada di atasnya dengan posisi mencium kening Jean itu, tak tega, maka Jean pergi beranjak ke dapur, SEBENTAR, tapi, apa itu, di permadaninya,, merah tua, seperti darah, masih tampak basah, meski cuma bercak, oh, TIDAK!!! batinnya!! apa itu, aku mimisan? Jean pun segera berkaca tapi tidak ada bekas luka di hidung, anggota tubuh yang lain juga, tapi, HA!!! dari balik badannya, Jean yang makin panik, berusaha mengecheck-nya ke kamar mandi, ternyata benar, ini menstruasi,, mana mungkin, dirinya wanita kan sedang hamil, apakah, Jean akan kehilangan bayinya, buru-buru Jean membersihkan bekas bercak darah itu, dan keluar ke dapur,, membuatkan kopi untuk Jim, dipikirnya semoga Jim tetap tak tahu,, dengan cepat secepat kilat dirinya membuatkan kopi kesukaan suami tercinta,, Vanilla Creamy, Jean pun yang telah sampai di kamar kembali, segera membangunkan Jim, takut kalau Jim keseringan telat semenjak menjaganya dan kerepotan dengan semua pasiennya yang mulai ingin jam kerjanya ditambah dari 8 jam menjadi 12 jam, jadi semakin sebentar saja Jim di rumah, hanya 12 jam dari rumah sakit, Jean meski rindu, namun tetap menghargai suaminya itu, oh, tidak, bagaimana pun aku harus mendukungnya,, dia kan dokter, pekerjaan yang mulia,, menyembuhkan manusia,, yang juga dulu untuk Jean sebenarnya,, tapi,,

“kau sudah bangun, apa yang terjadi semalam,, mataku sulit terbuka…..” Jim yang masih bingung seketika memutar kepalanya untuk memulurkan badannya,, ada apa pikirnya berbalik tanya pada dirinya sendiri,, kenapa Jean tampak bingung…. oh, semalam,, mereka menangis bersama,,

“ehm,, tidak ada apa-apa,, oh, susumu belum kau minum, sudah terlanjur dingin, ya? aku buatkan yang baru, tunggu, ya,, sayang, di sini dan tetap tenang,,” Jim yang segera bangun mengecup kening Jean dan segera beranjak sambil membawa susu formula Jean yang semalam belum diminum oleh istrinya itu, sebab mereka malah curhat,, hahaha,, kasihan,, tapi Jim malah senang, dirinya selalu mendapatkan kesempatan bagus untuk menunjukkan perhatiannya kepada sang istri tercinta,, Secepat driwft juga dirinya kembali,,

“tokk tok,, tokk, nyonya,, susunya datang,, susu formula untuk kesehatan bayi nyonya, nyonya harus meminumnya,, dari suami nyonya, katanya, tak ada yang lebih indah daripada kesehatan kalian,, jangan bersedih lagi, ya,,” Jim pun masuk,,Jean yang menengok malah tertawa terkekeh-kekeh melihat gaya suami tercinta yang berlaga siaga itu, Jim, Jim, batinnya melihat Jim yang kerepotan membawa nampan berisi bubur panas dan susu formula,, Jean pun bangun, lagi-lagi sambil, mengernyitkan dahi sebab kesulitan,, Jim pun melarangnya berdiri seketika, dan menanyakan apa yang perlu diambilnya,,

“Vanilla Creamy,,”

“tapi orang hamil, harusnya tak minum ini, meski aku itu, dokter spesialis jantung, tapi aku pernah baca di salah satu artikel di doctorology,, eh, bukan, dimana, ya, aku lupa, tapi tetap saja jangan—” Jean yang terlanjur bangun itu membalik badannya, dan alhasil, Jim menemukan sesuatu yang aneh di bawah bagian gaun tidurnya yang masih melekat di tubuh Jean itu, Jean yang meraup kopi itu segera memberikannya kepada Jimmy,,

“Ini untukmu sayang, cepat minum, nanti dingin, tak dapat dinikmati lagi, semoga rasanya tak membingungkan,,”

“tak akan karena yang membuatnya kau,,” sambil menyunggingkan senyum andalannya,, Jim pun menyedu aroma kopi itu dan mencicipinya,, menyeruput, ehm, enak sekali ternyata, hah,, enak,sekali,, batin Jim,, segera ia duduk sambil memegang pergelangan tangan Jean,,

“kapan ibu kemarin datang kau bilang?”

“tanggal 18”

“bukankah itu hari lahirmu,, berarti aku tahu apa rencana ibu,,”

“apa, rahasia, sekarang hanya kau harus jujur padaku, apa yang terjadi, kau terpeleset di kamar mandi, kenapa gaunmu basah,, dan ada bercak merah di situ,,” Jim yang terus menginterogasi istrinya itu membuat Jean makin panik, hingga wajah Jean pun tak mampu membohongi Jim,,

“ini, ini, hanya darah tak berguna,, menstruasi,, begitu, iya, benar,,”

“APA,, BAGAIMANA BISA,, KAU KEGUGURAN????” Jean yang segera membekap mulut Jim, dengan satu tangannya hanya untuk membuat Jim diam, sebab kedua asisten pribadinya yang berada di balik pintu terlihat dari jendela kaca yang terpasang di hadapannya,,

Diam!!! pikir Jean melotot ke arah suaminya wanita itu,,

“bukan, ini biasa,,”

“kau pikir aku bodoh, mana ada orang yang hamil tapi tetap menstruasi??? kau ini gila, ya? bagaimana kau sampai tak tahu kalau hamil, atau jangan-jangan karena hal ini, jujur padaku,,” Jean yang mendengarkan Jim baik-baik ini pun mengangguk pelan tanda iya memang selama ini dirinya wanita tetap menstruasi, entah apa itu, tapi tetap muncul bercak merah,, meskipun hanya sekali, dua kali dalam 1 minggu,,

“Jean, kenapa kau tak pernah jujur, apa aku harus memaksamu,, selalu saja kau ini, membuatku cemas,, Ini serius,, itu tak baik untuk wanita hamil sepertimu, dimana-mana tak ada wanita hamil tapi mens, ah, haid apalah itu,,  sekarang bangun dan ikut aku,,”

“kemana???” Jim yang maju 2 langkah dan serentak berbalik dengan wajah yang lumayan menyeramkan itu,

“tentu saja mandi…”

“a–apa….ww what???”

“kenapa lagi,, kau tak ingin mandi,,” Jean yang masih menganga itu pun ditarik kasar oleh Jimmy untuk mengikuti langkahnya di belakang Jim,, masuk ke kamar mandi

#Di Kamar Mandi 09;00 pagi,~

“Gosok punggungku,”

“apa,,??” Kenapa Jean begitu gelagapan,, Jim yang melihatnya hanya bertambah geram saja,, kenapa istrinya itu pikirnya,,

“Jean,, aku ini suamimu, jadi ini wajar,,” mendekati Jean.. Jean yang berusaha mundur selangkah sebelum melihat Jim yang hampir melepaskan semua pakaiannnya itu,,

“srttt” kaki Jean yang menapak licin di lantai marmer kamar mandinya itu,, langsung saja ditangkap Jim,, di dadanya, ditopang,, oleh kedua lengan Jim lagi-lagi,,

“Kenapa kau begitu takut,, apa kau teringat sesuatu yang membuatmu sakit,,”

“tentu saja, apa kau lupa kejadian 5 tahun-lalu di butik-ku?? dimana aku menjadi stylishmu saat itu, dan kau hendak membuka-semua-pakaianmu?? kau sudah gila….”

“apa, aku tak pernah,”

“video itu.,, kau lupa??? Jim? Jim,” Jim yang kesakitan di kepalanya pun segera pindah beranjak,, namun Jean,, yang menarik pergelangan tangannya hanya berbisik

“apa yang terjadi, kau kehilangan ingatan,, tapi bagaimana mungkin,, aku sudah melihatnya,, Jim,, kenapa kau yang tak jujur padaku,, aku sudah melihat semuanya, berkas riwayat kesehatanmu di laci meja wadah yang telah tak digunakan itu,, yang sekarang untuk meletakkan kulkas,, kau kenapa, jadi 5 tahun lalu sewaktu di belakang taman bermain yang kau memukul-mukul kepalamu, sebelum bilang bahwa kau menciumku tempo di depan fansmu itu bukankarena kasihan padaku, dan hanya ingin mempertahankanku di Korea? dimana ibu tiri-ku yang jahat dan mengusirku saat itu,”

“, saat itu kau berusaha membantuku untuk bangun, namun aku menolak, dan bangun dengan usahaku,, karena kepalaku sakit setiap berhadapan denganmu.,, aku harus menanggung semua janjiku kepada ke-dua saudaraku, Hong Ki dan Yong Hwa untuk melupakanmu, aku harus melupakanmu yang hanya sandiwara untuk menyelamatkan reputasi A.N. Entertaintment,, tapi saat kau bilang dan tanyakan kepadaku untuk apa, aku hanya menjawab karena aku ingin melakukan itu,,”

“kenapa kau justru menciumku, Flash Kiss itu, kenapa kau malah tak lari untuk menghindari hal ini, yang sama-sama tak kita harapkan waktu itu, aku tahu kau menyesal, kan, melakukannya?? jujurlah juga,, aku hanya amnesia, bukan alzhaemar,, jadi tak perlu khawatir,,”

“apa katamu!!! APA KAU BILANG BARUSAN!!! aku tidak menyesal, hanya saja merasa bersalah atas tindakanku, untuk pangeran kecilku,, KUDA JELEK,, aku teringat janji kita,, dimana satu hari menjelang perpisahan kita saling berjanji untuk menunggu hingga kelak menjadi sepasang kekasih, bukan begitu??? kau lupa,, kau masih lupa,, jangan-jangan kau masih belum sadar kalau kau telah menikah denganku,,” heh, Jimmy yang makin tak mengerti,, hanya mengerutkan kening, tapi mencoba mencerna,,

“sudahlah, ayo mandi,,” Jimmy pun mandi di kamar mandi yang sama dengan Jean,, hanya saja di sekat kiri kalau Jean di kanan,, hingga mereka tak perlu merasa risih, lagipula ada selambu yang menutupi masing-masing,,

# Di Depan Pintu Kamar Mandi 09;20~

Jean yang keluar duluan masih membebatkan rambutnya yang basah sehabis shower dengan handuk putih tebal, juga tubuhnya dengan satu handuk merah jambu, yang seperti korset itu, menyelubungi tubuih Jean dari dada sampai paha itu,, Jim tak lama kemudian juga keluar,, juga mengenakan warna handuk putih seperti yang dikenakan Jean untuk membebat rambutnya dari pusar sampi lutut itu,, Jim yang masih tampak marah itu pun segera menyedu Vanilla-nya yang belum habis tadi, begitu juga Jean yang mengikuti langkah Jimmy untuk meminum susu formulanya,, namun tak menyentuh bubur di sampingnya itu sama sekali,, Jean yang menghabiskan dan meneguk susunya lebih dahulu pun berusaha membalik badan,, namun Jim menahanya,

“kenapa kau tak makan,, maaf, tadi aku benar-benar minta maaf,, kau sudah tidak phobia lagi, kan? apa ada yang sakit dengan perutmu, nyeri mungkin?? apa jantungmu berdegup lebih kencang setelah hampir terpeleset tadi,,” Jean yang hanya menatap sinis ke arah Jim terus berdiam diri, hingga Jim yang menyentuh wajahnya,, dagu rahang bawahnya, mendekat ke arahnya,, namun Jean tetap beranjak,, ingin tepatnya,, melihat Jim yang tertunduk lesu,, Jean pun menghentikan langkahnya,, dan Jim pun mendekati lagi, mencoba hendak menerangkan kenapa ia tak mengaku bila pernah kehilangan memory,, beberapa tahun yang lalu itu,, Jean yang tak sanggup melihat ke arah matanya tetap diam,, dan saat itu,, Jean merasa bersalah,, Jim yang berada di hadapannya memohon untuk Jean,namun Jean malah mengacuhkannya,, Jean pun menengadah,, hati-hati, hati-hati sekali,, dan Jim pun mengikuti ganti,, tanpa bersentuhan menghampiri kedatangan Jean yang nanar,, menciumnya lekat,, pelan, dan menutup matanya lekat pula,, Begitu juga Jean,, yang berusaha menyamakan ketinggian, sebab tinggi Jim yang harus memaksanya mendongak lebih tinggi,, mengecup sesekali bibir suaminya itu, begitu pun Jimmy yang membalas dengan ciuman Shuttle-nya,, sekali-dua kali-tiga kali mengulangnya,,

salah tiga dari asisten pribadinya yang melihat mereka sedang bercumbu itu hanya terdiam menyaksikan majikannya itu melakukan ‘bercumbu’ dengan sang istri,, yang semula ingin mengantarkan pakaian kerja Jean dan Jimmy, mereka pun meletakkannya di depan pintu, di meja kecil, di samping pintu kamar majikannya itu,, mereka bertiga hanya membatin dalam diri mereka masing-masing, yang melihat majikannya dari jendela buram transparan di kamar Jean dan Jimmy,, mereka berpikir ini tak aneh,, sebab majikannya memang masih sangat muda untuk memutuskan hidup menikah, untuk ukuran orang luar negeri, Amerika,, Canada,, 24 tahun dan 27 tahun, kebanyakan mereka memilih usia 31 untuk pria dan 27 untuk wanita,, dan mereka masih sangat baru,, seperti layaknya bukan sepasang suami-istri lebih seperti sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara,, begitu anggapan para pelayannya itu,, selain, wajah majikan mereka yang masih fresh, dan bentuk tubuh mereka yang tak seperti orang berumur dewasa lainnya, masih tetap terjaga secara penampilan, meski sudah berkeluarga, dasar,, kenapa memikirkan sejauh itu, terang saja, Jean dan Jimmy kan selebriti di Korea Selatan,, bahkan Jean pernah menjadi model majalah AH-DOC California tahun lalu,, dan pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka seperti itu, pramugari, dan dokter spesialisasi jantung, yang selalu mengarahkan semua pasiennya untuk hidup sehat itu, tanpa lemak yang bisa menyerang dan memecah jantung bisa-bisa kalau kelebihan seperti orang Inggris yang kebanyakan mengidap keturunan Over Weight atau Obesitas, Jim yang membuka mata, saking kagetnya karena 3 dari pelayannya menghadap mereka,, seketika melepaskan ciumannya itu,, menarik Jean dan mengamankannya dari tempat itu,, ke depan lemari pakaiannya,, dan menyapu bibir Jean dengan jarinya yang basah sebab kegiatan mereka yang selesai mandi, bersama? hemm,, di bilik yang berbeda,, meski sudah suami-istri, pasangan yang saling menjaga tentunya…. kerja yang bagus, hanya itu yang terlintas,,

About shiellafiollyamandasilaen

"Wish my creation can inspire a lot of people, at least they all whom are around me."
This entry was posted in NOVEL. Bookmark the permalink.

1 Response to He’s Our King Bee

  1. Dean Lenoci says:

    I just want to say I am just new to blogging and site-building and definitely liked this page. Likely I’m likely to bookmark your blog post . You amazingly come with awesome stories. Thanks a lot for sharing with us your website.

    Like

Leave a comment